latest Post

Untukmu, Pembawa Pundak nan Tangguh

oleh : Shafa Nurul Fadhillah


Hai ashabi jashtis! Kaifa haluk? Bi khair? Alhamdulillah.. barakallahu fiik brother and sister fillah karena sudah melewati banyak hal luar biasa yang terjadi dalam kehidupan ini. Tidak mudah memang, bertahan sampai detik ini dan temen-temen telah mampu membuktikan bahwa kalian adalah orang hebat, insan terpilih dari Dzat Mahakuasa pengemban amanah nan luar biasa. Hm, amanah? Emangnya ada amanah apa dari sang pencipta?

Manusia terlahir ke dunia memiliki tugas mulia nan lagi penting. Apa sajakah itu? Diantaranya yang pertama yaitu manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah (QS Adz-Dzariyat (51) ayat 56), kedua yaitu sebagai khalifah di bumi (QS Al-Baqarah (2) ayat 30), dan yang ketiga adalah berdakwah.

Hmm, berdakwah. Bagi sebagian kalangan, tugas ketiga ini menjadi hal yang dirasa “berat”. Mengapa? Banyak insan yang merasa belum pantas untuk berdakwah, ilmu yang belum seberapa, masih merasa banyak dosa, dan berbagai keraguan lain. Tidak sepenuhnya salah namun juga tidak sepenuhnya benar. Dengan merasa seperti itu, artinya kita sadar harus banyak belajar, ada banyak yang diperbaiki dan ditingkatkan. Tapi, perlu diketahui dakwah bukan melulu soal berbicara di depan orang banyak menyampaikan, mengajarkan agama ini. Tidak.. dakwah juga dapat dimulai dari hal kecil dalam kehidupan sehari-hari misalnya selalu menerapkan ketika minum harus duduk, mengingatkan teman ketika memakai sesuatu dimulai dari sebelah kanan, membaca doa sebelum makan, dan lain sebagainya. Terkadang hal-hal kecil dapat juga menjadi ladang dakwah bagi kita.

Teringat ketika seseorang pernah bertanya di sebuah acara, “mengapa kita perlu berdakwah?”

Kemudian beliau –red: pemateri- menjawab “sebenarnya, bukan Islam yang membutuhkan kita. Allah tidak butuh kita (manusia) untuk menjadikan Islam tetap ada dan tetap berjaya. Ada atau tidaknya kita ikut andil di agama Allah, agama ini pun (Islam) akan tetap ada, dan akan terpelihara oleh Allah sampai kapanpun. Pilihannya ada di manusia itu sendiri. Apakah akan memilih untuk ikut andil dalam agama Allah, atau tidak.”

Oleh karena itu brother and sister fillah, barangkali kontribusi kita yang sedikit ini dalam agama Allah dapat menjadi syafaat bagi kita di akhirat nanti dan menjadi alasan mengapa kita bersua berada di lingkaran taqwa di surga Allah nanti.. Aamiin..

Mungkin ada beberapa hal yang menjadikan diri ini ragu ketika dipanggil untuk menjadi aktivis dakwah dan berada dijalan dakwah yang insyaa Allah diridhoi oleh Allah ini.

“Tapi, aku takut ngga bisa bagi waktu antara jadi aktivis dakwah sama kuliah. Kuliah semester ini banyak tugas. Belum lagi ada ini, ada itu, ada ini itu..”

Mungkin itu merupakan keraguan yang paling sering muncul. Wajar sih ada pikiran seperti itu. Namun, saya jadi teringat teman saya pernah berkata “uwes to, yakin sek wae.. Insyaa Allah mesti mengko ono dalane. Percoyo” (Sudah, yakin dulu aja.. InsyaaAllah nanti bakal ada jalan. Percaya)

Begitu percayanya teman saya terhadap pertolongan Allah. Kalimat teman saya selalu teringat dan menjadikan saya sadar bahwa pengatur alam semesta beserta isinya hanyalah Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Rabb seluruh umat manusia dan pertolongan Allah begitu dekat bagi hamba-Nya yang mau mendekat pada Sang Mahakuasa. Allah SWT pun berfirman dalam QS. Muhammad ayat 7 yang artinya

“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”

Lantas, apa lagi yang patut diragukan dan dikhawatirkan lagi? Tidak ada. Allah sebagai satu-satunya penolong tidak akan meninggalkanmu sendirian..

So.. yuk bareng-bareng berada di jalan ini! teruntuk kamu, pembawa pundak nan tangguh ini, saya yakin kamu mampu.. ☺

About Aam

Aam
Recommended Posts × +

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts