Fudhail bin Iyadh berkata :
“Jika engkau tidak mampu menunaikan shalat malam dan puasa di siang hari, maka ketahuilah bahwa engkau sebenarnya sedang dalam keadaan terhalang, karena dosa-dosamu begitu banyak.”
“Janganlah engkau bermaksiat kepada Allah Azza Wa Jalla di siang hari, niscaya Allah akan membangunkanmu untuk bermunajat di hadapanNya malam hari. Sebab munajatmu di hadapanNya di malam hari merupakan kemuliaan yang paling besar, sedangkan orang yang bermaksiat tidak berhak mendapatkan kemuliaan itu.”
“Tidaklah seseorang meninggalkan shalat malam kecuali karena dosa yang dilakukannya. Oleh karena itu, periksalah diri kalian setiap malam ketika matahari terbenam, kemudian bertaubatlah kepada Rabb kalian, agar kalian bisa mengerjakan shalat malam”
Seseorang datang kepada Imam Ghazali untuk menanyakan kepada beliau mengenai sesuatu yang menyebabkannya tidak bisa bangun malam untuk mengerjakan shalat.Beliau menjawab,
“Dosa-dosamu telah membelenggumu”.
Al-Hasan menjelaskan,
“Diantara pertanda seseorang itu tenggelam dalam dosa adalah bahwa dadanya tidak pernah lapang untuk bisa mengerjakan puasa di siang hari dan mengerjakan shalat sunnah di malam hari”
Sufyan Ats-Tsauri berkata,
“Aku pernah terhalang (tidak bisa bangun) untuk mengerjakan shalat malam selama lima bulan disebabkan satu dosa yang aku lakukan”.
Ditanyakanlah kepada beliau, “Dosa apakah itu?”
Beliau menjawab, “Aku melihat seseorang laki-laki yang menangis, lalu aku katakan dalam hatiku bahwa yang dilakukannya sebagai bentuk kepura-puraan saja”.
Ya Allah jika hanya karena sebuah ucapan meremehkan yang hanya terucap dalam hati membuat seorang shalih terhalang dari shalat malam beberapa bulan, lalu bagaimana jadinya jika engkau tak ridha dan tak mengampuni kami?
Seorang ulama mengatakan,
“Betapa sering sesuap makanan itu menghalangi pelaksanaan shalat malam. Betapa sering pandangan itu menghalangi seseorang dari pelaksanaan shalat malam.”
Sungguh seorang hamba itu akan menyantap satu makanan atau melakukan suatu perbuatan yang menyebabkannya tidak bisa mengerjakan shalat malam selama satu tahun.
Demikian juga kecintaan terhadap dunia (hubbud Dunya) bisa menghalangi seseorang untuk melaksanakan shalat malam. Abu Thalib Al-Makki berkata,
“Yang bisa menghalangi seseorang untuk melaksanakan shalat malam atau yang menjadikannya lalai dalam waktu sekian lama, ada tiga hal. Yaitu menyantap makanan yang syubhat, terus menerus melakukan perbuatan dosa, dan dominasi pikiran keduniaan terhadap hati”
Dari sini bisa kita simpulkan bahwa yang bisa membantu seseorang agar bisa mengerjakan shalat malam itu adalah memakan makanan yang halal, istiqomah dalam bertaubat, menjauhi makanan yang haram dan syubhat, menjauhi dosa dan maksiat serta menolak dominasi pikiran keduniaan dan kecintaan kepada dunia dari dalam hati dengan cara ingat mati dan memikirkan akhirat atau apa saja yang akan ditemui sesudah mati.
0 comments:
Post a Comment