Kapanpun, dimanapun, dan bagaimanapun, akan ada saatnya kamu merasa tertinggal; jauh terbelakang. Keadaan imanmu, secara tak sadar semakin lama akan semakin terkikis. Feel like empty, maybe. Seperti ada yang hilang didalam jiwa. Titik-titik hitam semakin mewarnai kerak hati. Lantas, ketika benar adanya keadaanmu itu, mengapa enggan untuk segera berbenah? Kiranya, apa yang menjadi penyebab perubahan itu? Maksiat? Tentu.
Keadaan kita di dunia hanya dua; lalai bermaksiat atau menyibukkan diri dalam taat. Keduanya, tidak akan mungkin mampu selaras bersamaan jiwa dan raga, akan ada salah satu yang lebih mendominasi kebiasaan kita.
Susah, susah sekali rasanya untuk melangkah lebih jauh. Jangankan untuk berbenah, bangkit dan bertahanpun rasanya payah. Sedih? Iya. Kenapa susah? Kenapa enggan berubah? Barangkali, kamu terlalu sombong untuk introspeksi diri. Tidak heran kan? Surga memang layak diperuntukkan bagi mereka yang keep struggling dalam ketaatan; pemaaf, berakhlak baik, dan ikhlas dalam beribadah. Jiwanya tegap dengan kekuatan imannya yang kokoh; tak mudah goyah meski sebesar apapun hantamannya.
Kamu, masihkah berpikir susah dan enggan untuk berbenah?
0 comments:
Post a Comment