latest Post

Qurban Story Rasa KKN ?



Sleman – Yogyakarta. Hai ashabi jashtis, bagaimana harimu hari ini? luar biasa pastinya kan? Alhamdulillah.. kali ini kita bakal bahas serangkaian kegiatan qurban story tahun ini yang bertema “Ku-Qurbankan karena Allah” dan alhamdulillah sudah  selesai diselengarakan selama 2 hari dengan lancar. Yap! Kegiatan ini mulai dari tanggal 10 – 11 Agustus 2019 tepatnya pukul 08.00 WIB kami melakukan persiapan dan pengecekan barang-barang yang akan dibawa ke lokasi serta persiapan jiwa raga mental kami –ahaha lebay amat dah- oke, setelah semuanya siap, sudah dicek kelengkapan dan tentunya sudah berdoa kami segera memulai perjalanan ke lokasi dengan mengendarai sepeda motor. Wait.. dari tadi ngomongin lokasi. Lokasinya dimana sih min? Jadi, lokasi qurban story kali ini di Desa Tuwuhan, Karangmojo, Gunung Kidul, Yogyakarta, Indonesia, Asia Tenggara, Asia.
Setelah menempuh perjalanan ±2 jam perjalanan, dan beberapa dari kami tersesat –termasuk saya wkwkwk- alhamdulillah sampai tujuan dengan selamat kemudian kami istirahat sejenak dan setelah dhuhur acara pertama kami yaitu ramah tamah dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Alhamdulillah, kedatangan kami disambut baik oleh seluruh warga desa Tuwuhan. Warga desa disini ramah-ramah, saya ditanya oleh salah satu warga, “berapa bulan disini?” saya jawab “dua hari bu”
“saya kira lama. Soalnya disini juga sering ada mahasiswa KKN”
Dalam hati saya bergumam “duuh mantul dikira KKN wkwk”

Oke, setelah ramah tamah dengan warga acara selanjutnya yaitu TPA. Yups, ba’da Ashar di masjid Al-ikhlas di desa stempat kami mengadakan acara mengaji untuk anak-anak desa Tuwuhan. Alhamdulillah, anak-anak disini sangat antusias dengan kegiatan ini. Disini tidak hanya mengaji, tetapi diselingi juga dengan cerita kisah Nabi Muhammad SAW dan sahabat-sahabat beliau serta tidak lupa juga ada games serta pertanyaan untuk adik-adik. Adik-adik yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar mendapat hadiah mulai dari bingkisan, buku bacaan, hingga uang tunai. Dan sepertinya adik-adik ini masih semangat ingin menjawab pertanyaan sehingga mereka minta pertanyaan tambahan yang mengakibatkan kantong panitia “terkuras” ehehe. Tak terasa adzan maghrib berkumandang. Kami beserta adik-adik memakan snack yang telah disediakan.
Setelah isya kami melaksanakan pawai obor untuk menyemarakkan malam takbir. Kali ini, bukan hanya anak-anak melainkan seluruh warga tanpa kenal usia sangat antusias mengikuti pawai obor mengelilingi desa Tuwuhan. Semangat warga disini begitu besar, terutama yang sudah lansia mereka tak kenal lelah berjalan lumayan jauh dan tetap ceria demi menyemarakkan pawai obor. Salah satu warga bercerita kepada kami “sudah lama malam takbir ngga pernah segayeng ini” dan ekspresi beliau begitu bahagia nan antusias terpancar dari raut wajah beliau. Bahagia rasanya bisa menjadi sumber kebahagiaan bagi orang lain.

Gema takbir berkumandang menghiasi hari raya. Warga desa mulai berdatangan ke halaman sekolah SD untuk melaksanakan sholat ied bersama. Setelah sholat ied, sebagian besar warga langsung mengerumuni bazar murah yang kami selenggarakan. Stand kami penuh. Para warga sibuk memilih baju yang sesuai untuk diri sendiri, anak, kakak, adik, bapak, om, tante serta memborong dagangan kami sehingga rekan kami yang bertugas sempat kewalahan karena para warga begitu antusias dengan bazar murah ini. penyembelihan hewan qurban dilaksanakan bersamaan dengan bazar murah. Setelah selesai penyembelihan, sebagian panitia ikut membantu memasak daging qurban bersama warga dan sebagian panitia lainnya membantu menyiapkan acara tabligh akbar. Tabligh akbar dilaksanakan setelah shalat dhuhur di balai desa. Alhamdulillah, para warga begitu antusias mengikuti tabligh akbar.

Tak terasa, tabligh akbar adalah acara terakhir kami di desa ini. setelah menunaikan shalat ashar, kami berkemas dan berpamitan dengan ibu Rakijo yang telah mengizinkan kami (akhwat) untuk bermalam di rumah beliau.
Seusai foto bersama dan berpamitan dengan bapak dan ibu Rakijo, kemudian kami kembali ke Universitas Amikom Yogyakarta.



Dari acara qurban story ini dapat diambil banyak pelajaran, diantaranya harus selalu bersyukur disetiap keadaan, bersikap ramah kepada siapapun, serta bahagia rasanya ketika dapat menjadi sumber kebahagiaan untuk orang lain.
So, teruntuk kamu jangan lupa senyum ya! Kamu, iya kamu..


Terimakasih untuk Rabb kami Allah SWT, untuk panutan kami Rasulullah SAW, dan tak lupa untuk orangtua kami.
Terimakasih kepada Kepala Desa Tuwuhan serta seluruh warga desa Tuwuhan yang telah menerima kami dengan hangat.
Terimakasih kepada Bapak Rakijo sudah mengizinkan kami bermalam dirumah beliau.
Terimakasih kepada para donatur dan seluruh pihak yang telah membantu kami.
Mohon maaf atas segala kekurangan kami.
Kami seganjil panitia qurban story Universitas Amikom Yogyakarta mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Adha 1440H”


Writted by : Shafa

About Fail Amir Abdullah

Fail Amir Abdullah
Recommended Posts × +

1 comments:

Popular Posts