
Tetapi tak semuanya bisa seperti Umar bin Khattab, "Jar-
gan-jangan Allah menegurku karna aku jadi pemimpin yang
lalai." Batinnya ketakutan saat sebuah daun jatuh tepat di de-
pannya. Kita? Saat kejatuhan kotoran brung pun, boro-boro
ingat dosa, yang ada malah mengumpat sambil bertekuk muka.
Iri gak sih? Mereka bisa dapet pelajaran berharga hanya dari
hal-hal sederhana. Urusan hikmah ini ternyata Allah jelaskan
di Surat kedua ayat 269
Suatu hari.
Seorang lelaki petualang nan gagah berani, menangis terse-
du-sedu. la hanya bisa terbaring dengan derai air mata yang
mengalir membasahi pipinya. Hidupnya sudah dipenghujung
waktu Mengapa kau menangis?" tanya sahabat yang menemaninya
Aku takut jika selama di dunia, aku mengambil harta terlalu
banyak untuk diriku." jawabnya sambil terisak
Sahabatnya hanya bisa menunduk, berjuang menahan air
matanya yang akan tumpah. "bagaimana bisa orang ini merasa
amat kayal" batinnya dalam hati. Padahal harta di rumahnya
hanyalah wadah untuk minum dan berwudhu. Padahal seluruh
gaji sebagai gubernurnya tak pernah disentuh walau satu dirham
Betapa ia kagum dengan sahabatnya. Salman Al Farisi, selalu
mengingatkannya akan pesan Rasulullah, Agar mereka tidak
membiarkan dunia menguasai mereka rang dan tidak mengambil
bagian darinya sekedar bekal seorang pengendara."
Merekalah orang-orang "sok kaya" di mata manusia. Mere-
ka yang seakan-akan tak pernah takut kehabisan harta. Bukan
apa-apa, mereka hanya percaya ada investasi dan bisnis yang
lebih menguntungkan dengan Tuhannya. Berjual beli, menukar diri,
dengan Surga.
Sok Kaya! Mereka yang hartanya selalu ada digenggaman
tangan, bukan tertanam di hati yang melenakan.
Sumber : Seni Tinggal Di Bumi karya Farah Qoonita
Sumber: Blografi 60 Sahabat Nabi karya Khalid Muhammad Khalid
0 comments:
Post a Comment