latest Post

MENCARI GENERASI YANG HILANG

MENCARI GENERASI YANG HILANG
(SEBUAH RENUNGAN TENTANG ZAMAN)

Entah kita hidup di zaman apa
Ketika manusia berpikir sesat. Sampai berani bertanya, untuk apa Tuhan? Seakan mereka
berkuasa atas alam semesta. Seakan mereka mampu menghentikan detak jantung dan aliran
darah dalam tubuh mereka. Padahal, mereka tak kan mampu melakukannya walau sedetik
Mereka pun mengalihkan rasa ketuhanan pada harta dan tahta. Bahkan ketergantungan mereka
telah beralih pada orang-orang yang sok berkuasa melebihi Tuhan. Meramal nasib kemudian
menyarankan perkara yang tidak masuk akal untuk melawan takdir. Padahal sungguh para
dukun, paranormal, atau apalah sebutannya tak kan mampu melawan takdir mereka sendiri. Tak
kan mampu mencegah datangnya ajal mereka sendiri.

Entah kita hidup di zaman apa
Ketika kemuliaan dan kehormatan manusia hanya diukur dengan segenggam harta dan
derajat tahta. Tak peduli bagaimana caranya memperoleh harta, membunuh pelan-pelan rakyat
yang busung lapar karena makanan mereka dirampas, tau mencekik leher orang-orang miskin,
atau memakan hak-hak masyarakat yang telah mengusungnya, mereka tak peduli. Begitupun
cara mereka meraih tahta, apakah dengan melumuri tangan mereka dengan darah lawan
politiknya, ataukah menjejalkan uang neraka ke mulut para pengambil kebijakan yang serakah,
mereka pun tak peduli

Hasil gambar untuk generasi yang hilang

Entah kita hidup di zaman apa...
Ketika para artis naik tingkat menjadi nabi. Disanjung, dikuti, diteladani, seluruh sisi
kehidupannya. Bahkan ada yang rela mati hanya sekedar untuk memuaskan rasa penasarannya melihat sang idola Tak sadarkah mereka, para artis itu tak akan memberikan apapun kepadanya
apalagi di kampung akhirat sana. Bahkan mereka sendiri tak akan mampu menghindari hisab
(perhitungan amal) di hadapan Tuhan. Sama sekali tidak bisa! Bahkan merekapun tak sempat
memikirkan nasib para fansnya kelak

Entah kita hidup di zaman apa.
Ketika televisi menjadi kitab suci. Tiap hari dicermati. Tiap hari dikaji dengan sepenuh
mata dan sepenuh jiwa. Hingga ia menjadi ruh kehidupan para penontonnya. Filmnya,
sinetronnya, kuisnya, termasuk iklannya. Kebejatan dikemas menjadi hiburan, pornografi dibalut
kata sebagai seni, hedonisme diklaim sebagai gaya modern, penampilan seronok yang
memekakkan mata dibela sebagai hak asasi

Entah kita hidup di zaman apa
Kemaksiatan merajalela. Seakan bebas berkeliaran memakan korban. Perjudian menjadi
obsesi, mabuk-mabukan menjadi tempat pelarian masalah, perzinahan menjadi sesuatu yang tak
lagi tabu. Bahkan, ketika ayah menzinahi anaknya. Paman menodai keponakannya. Kakak
menjamah adiknya. Entah, apa yang terjadi. Bahkan seekor hewan pun enggan menjamah yang
satu darah. Sedang manusia begitu berani melanggar hukum ilahi

Tapi Sahabat...
Kini, bukan saatnya kita mengumpat. Bukan pula saatnya untuk menghardik. Juga
waktu untuk menyerah, atau bahkan malah ikut terhanyut dalam arus menuju
kesengsaraan neraka abadi. Kini saatnya... kita menyongsong perbaikan!!!

Zaman ini sedang mencari generasi Ibrahim. Yang dengan kapak tauhidnya
menghancurkan berhala hina. Yang dengan kecerdasannya berseru lantang di depan penguasa
dhalim. Yang dengan sepenuh tawakkalnya merangkai cita-cita raksasa: menjadikan agama ini
diatasnsemua agama dan tidak ada lagi syirik dan agama hanya untuk Allah semata

Zaman sedang mencari generasi Musa. Yang dengan keberanianya meluluhkan
keangkuhan pengaku tuhan. Yang dengan kesabarannya meluruskan kesesatan. Yang dengan
kebersihan hatinya membasuh lusuhnya kebodohan. Zaman sedang mencari generasi
Muhammad. Yang dengan kelemah lembutannya melunakkan hati para pecinta berha
dengan kefasihan lisannya menyerukan manusia pada kebenaran. Yang dengan kasih sayangnya
membasuh hati-hati dekil itu menjadi suci nan mempesona
Dimanakah generasi itu sekarang...

Tak perlulah kita sibuk mencari karena semua itu ada dalam diri kita. Hanyalah tekad
yang membaja dan keinginan yang kuat yang akan menjadikan kita menjadi generasi harapan
zaman, generasi mujahid! Cukuplah kita tekadkan dan serukan dalam jiwa kita!

About Fail Amir Abdullah

Fail Amir Abdullah
Recommended Posts × +

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts