Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tahayul merupakan penyakit bagi umat manusia pada umumnya dan harus diberantas agar tidak merusak akal fitrah manusia yang sesuai dengan ajaran Islam. Tahayul sudah ada sejak jaman dahulu baik di negara indonesia maupun di negara lainnya.
![]() |
Tahayul |
Tak beda jauh dengan hal ini adalah kebiasaan mereka yang menggantungkan ruas tulang kelinci (dengan kepercayaan bahwa hal itu dapat menolal bala’), juga pesimis dengan sebagian hari-hari, bulan-bulan, hewan-hewan, rumah-rumah atau wanita- wanita. Begitu juga keyakinan terhadap penularan penyakit dan burung hantu (yang mereka yakini membawa kesialan), dan masih banyak lagi kepercayaan-kepercayaan yang tidak masuk akal.
Di Negara Indonesia, keberadaan tahayul juga terlihat begitu jelas. Cobalah kita perhatikan di sekitar tempat tinggal kita atau bahkan diri kita sendiri percaya dengan tahayul yang dibuat-buat tersebut. Sebagai contoh kecil tahayul di Indonesia adalah seperti yang tertulis pada artikel di sebuah website http://metafisis. net/ yang berjudul Beberapa Khurafat, Tahayul, Bid’ah dan Syirik yang di posting pada tanggal 24 Agustus 2012 antara lain kunang-kunang penjelmaan kuku mayat, burung hantu berbunyi sebagai tanda tidak baik sedangkan kupu-kupu masuk rumah tanda akan ada tamu yang akan datang, suara burung gagak tanda kesialan atau ada yang mau meninggal, dan masih banyak lagi.
Kita sebagai seorang muslim dan muslimah seharusnya menentang keras adanya kepercayaan-kepercayaan tersebut. Karena hal tersebut tidak sesuai dan sangat bertentangan dengan ajaran murni agama Islam. Oleh sebab itu organisasi-organisasi pergerakan Islam sangat serius dalam hal pemberantasan tahayul di masyarakat.
Marilah kita selalu berusaha untuk membersihkan faham tahayul mulai dari diri kita sendiri, kemudian keluarga, hingga di kalangan masyarakat Islam pada khususnya. Semoga kita senantiasa terhindar dari hal-hal yang menyimpang dari ajaran agama Islam.
0 comments:
Post a Comment