“Hai Maryam, taatlah kepada Tuhamu, sujud dan rukuklah bersama orang-orang yang ruku’.” (QS. Ali Imran[3]: 43)
Ada hikmah
dari sebuah kisah Maryam binta Imran as., yang dapat dipetik oleh anak-anak
tanggung zaman sekarang yang sibuk dengan petualangan cintanya sehingga banyak di antara mereka
yang terdiam dalam kegalauan serta ada juga di antara mereka yang terus
berjalan dalam kesesatan.
Mengekspresikan
cinta dengan cara yang keliru dan mempersembahkan kepada yang salah hanya akan
menimbulkan masalah dan musibah dalam hidup. Terkadang bukan hanya dirinya yang
menjadi korban, tetapi agama dan orangtuanya juga menjadi korban atas ungkapan
cintanya yang keliru. Banyak di antara mereka yang jauh dari agama bahkan ada yang
sampai berani meninggalkan agamanya demi segenggam kata cinta, durhaka kepada
orangtuanya karena orangtuanya bukan utama dalam hidupnya setelah Allah dan
Rasul-Nya. Orangtuanya bukan apa-apa dah siapa-siapa bila dibanding dengan doi-nya. Na’udzubillahi min dzalik...
Tanpa
pasangan dalam kesendirian dan kesepian yang melebur menjadi satu atau lebih
dikenal istilah keren anak-anak remaja zaman sekarang adalah jomblo bukanlah
sebuah kebanggaan. Jomblo di zaman modern saat ini adalah sebuah kenistaan dalam
persepsi mereka yang telah dicemari gaya hidup budaya Barat. Padahal kisah
Maryam adalah sebuah kisah cinta yang menyentuh hati bagi orang-orang beriman.
Betapa besar cintanya kepada Allah sehingga rela menghabiskan hidupnya bersama
Tuhannya di setiap waktu.
“Tak pernah
gelisah dalam kesendiriannya, yang penting Allah berkenan dengan dirinya. Tak
merasa resah dalam kesepiannya, asal ada Allah selalu dalam hidupnya.”
Ini yang
tak melekat pada pada prinsip hidup remaja zaman sekarang. Seandainya mereka
tahu, betapa besar Allah membalas cinta Maryam yang tulus dengan limpahan
rahmat dan ampunanNya. Padahal rahmat serta ampunan-Nya inilah yang selalu
diburu oleh hamba-hamba Allah yang beriman.
Selain
dijamin rezeki yang berlimpah ruah dari Allah di kala dirinya dalam kesendirian
dan kesepian, Maryam juga mendapat tempat yang terpuji di sisi Allah dan telah
mendapat predikat sebagai pemimpin wanita penghuni surga. Maka patutlah gelar
kepemimpinan dan kemuliaan bersemayam dalam kepribadian Maryam binti Imran as.
“Fatimah adalah pemimpin wanita penghuni surga apabila tidak ada Maryam binti Imran.” (HR. Imam Ahmad, Abu Ya’la, Ibnu Hibban, Hakim, dan Thabrani)
Kisah yang
benar-benar menginspirasi para jomblo untuk tetap teguh di jalan Allah. Meski
banyak batu kerikil dan liku-liku, namun harus tetap mantap berprinsip untuk
tidak terkontaminasi oleh udara-udara tidak bersih yang sering mengotori
pergaulan anak-anak remaja zaman sekarang. Selamat menikmati suguhan kisah yang
begitu mengilhami kehidupan cinta para remaja dalam kisah keluguan cinta Maryam
binti Imran as., kepada Rabb-nya.
Tafakur Of Love – Nafies El-Ghaazy
0 comments:
Post a Comment