DEFINISI
HASAD (DENGKI)
Hasad
dalam islam merupakan penyakit dimana seseorang tidak suka dengan
nikmat yang telah Allah berikan kepada orang lain. Definisi tersebut
disimpulkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam kajiannya
tentang hasad. Bukanlah definisi yang tepat untuk hasad adalah
mengharapkan hilangnya nikmat Allah dari orang lain, bahkan
semata-mata merasa tidak suka dengan nikmat yang Allah berikan kepada
orang lain itu sudah terhitung hasad baik diiringi harapan agar
nikmat tersebut hilang ataupun sekedar merasa tidak suka. Demikianlah
hasil kajian yang dilakukan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah.
POTENSI
HASAD PADA SETIAP MANUSIA
Penyakit
hasad banyak terjadi di antara teman sejawat, seprofesi,
seperjuangan, atau sederajat. Oleh karena itu, seringkali kita jumpai
antara mahasiswa satu hasad dengan mahasiswa lainnya, antara pegawai
kantor yang hasad dengan teman sekantornya, dosen hasad kepada rekan
dosen lainnya, antara pedagang di pasar yang hasad dengan pedagang
lainnya, tak jarang pula para pemuka agama baik kyai maupun ustadz
juga terkan penyakit hasad ini. Dari sinilah kita dapat mengetahui
bahwasanya penyakit hasad mampu meyerang setiap muslim mulai dari
golongan kelas bawah hingga golongan kelas atas, dari orang yang
imannya lemah hingga seorang yang iman nya kuat dapat berpotensi
terserang penyakit hasad.
Penyakit
hasad hendaknya dijauhi oleh setiap Muslim, karena madharatnya sangat
besar, terutama bagi si penderita baik madharat dari sisi agama
maupun dunianya. Tidakkah kita ingat, kenapa Iblis dilaknat oleh
Allah Azza wa Jalla? tidak lain karena sikap hasad dan sombongnya
kepada Adam Alaihissallam yang sama-sama makhluk Allah Azza wa Jalla.
Dari sisi lain hasad juga merupakan sifat sebagian besar orang Yahudi
dan Nasrani, sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :
Ataukah
mereka (orang Yahudi) dengki kepada manusia (Muhammad dan orang-orang
Mukmin) lantaran karunia yang Allah telah diberikan kepada mereka?..”
[an-Nisa’/4:54]
SEBAB
- SEBAB HASAD
Sumber
dan penyebab hasad tak lain adalah cinta dunia, baik harta benda,
tahta, maupun pujian manusia. Dunia
memang sempit, sering menyempitkan mereka yang memburu dan
mencintainya, sehingga tak jarang mereka berjatuhan pada lembah
hasad, karena tabiat kekayaan dunia tidak akan bisa dimiliki kecuali
ia berpindah dari tangan satu ke tangan lainnya dan berkurang jika
dibelanjakan. Berbeda dengan akhirat yang sangat luas, seperti langit
yang tak berujung dan seperti lautan yang tak bertepi. Karena sangat
luasnya, sehingga tidak menyempitkan orang yang memburu dan
mencintainya, sebagaimana kita tidak menjumpai orang berjejal-jejal
untuk melihat keindahan langit di waktu malam, karena luasnya dan
cakupannya terhadap setiap mata yang memandang.
BAHAYA
PENYAKIT HASAD
Agar
kita menjadi muslim yang senantiasa menjalankan perintah Allah serta
menjauhi larangannya, sudah seharusnya kita memahami bahaya - bahaya
yang di timbulkan dari hasad. Berikut ini adalah bahaya yang dapat
ditimbulkan dari penyakit hasad :
a.
Hasad adalah sifat orang yahudi
Hasad
merupakan salah satu sifat buruk yang dimiliki oleh orang-orang
yahudi. Allah telah berfirman di dalam AlQur’an surat An Nisa' 54
seperti di atas. Ayat tersebut telah memberikan penjelasan kepada
kita bahwa orang-orang yahudi adalah orang-orang yang memiliki hasad
yang besar kepada umat Islam. Oleh karena itu, tak ayal mereka selalu
memerangi umat Islam dari zaman ke zaman. Dengan kebencian yang
mendalam kepada umat Islam, mereka tidak akan senang dan rela jika
Islam tersebar luas di dunia. Oleh karena itu mereka selalu
melancarkan propaganda-propaganda yang dapat membuat cahaya Islam
redup.
b.
Orang yang hasad tidak sempurna imannya
Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Tidak sempurna iman salah
seorang kalian
sampai
ia mencintai untuk saudaranya segala sesuatu yang ia cintai untuk
dirinya sendiri.”
(Muttafaqun
‘alaih).
Dalam
hadits di atas Rasulullah menerangkan bahwa diantara bukti
sempurnanya iman seseorang yaitu ia mencintai segala sesuatu yang
baik untuk saudaranya sebagaimana ia mencintai kebaikan tersebut
dimiliki oleh dirinya sendiri. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat
sulit ditemui di hari dengan kenikmatan dan kesenangan yang diperoleh
oleh tetangganya. Bahkan yang lebih buruk, ia berdo’a agar nikmat
yang diterima tetangganya tersebut hilang dan berpindah kepadanya.
Na’udzubillah min dzalik.
c.
Tidak suka dengan takdir yang Allah tetapkan untuknya
Mengapa
bisa demikian? Jikalau kita menelisik lebih dalam, kita akan
menemukan bahwa orang yang di dalam dirinya terdapat penyakit hasad,
seakan-akan dia ingin berperan dalam menentukan takdir dirinya
sendiri karena ia merasa bahwa dirinyalah yang paling pantas dalam
menerima kenikmatan yang telah Allah ciptakan itu sehingga ia tidak
ingin orang lain mendapatkannya. Ini merupakan sifat yang buruk yang
dapat menimpa kita sadar maupun tidak. Oleh karena itu, marilah kita
jaga diri kita dari sifat yang buruk ini.
d.
Menciptakan sifat keegoisan yang tinggi
Karena
dengan perasaan hasad yang ia miliki, ia sama sekali tidak senang
akan apa yang dimiliki oleh orang lain, bahkan ia menganggap bahwa
dialah yang seharusnya mendapatkan itu, bukan orang lain. Dan yang
paling parah dari semua itu adalah bahwa ia memikirkan cara-cara yang
jahat agar bagaimana nikmat tersebut bisa pindah kepada dirinya. Ini
sangat berkaitan erat dengan bahaya nomor dua yang telah disebutkan
di atas.
e.
Hasad dapat menghancurkan kebaikan yang ada didalam dirinya
Benar
saja pernyataan di atas, karena orang yang memiliki sifat hasad akan
terus merasa gerah dengan orang lain sehingga ia tidak akan pernah
rela orang lain memiliki ini dan itu. Lalu ia menyebarkan
propaganda-propaganda dan gosip-gosip agar tetangganya tersebut jatuh
harga dirinya di hadapan masyarakat.
d.
Hasad dapat memecah belah persatuan
Karena
sifat dengki atau hasad apabila telah bercokol di dalam dada
seseorang maka akan sangat sulit sekali sembuh. Apalagi ketika ia
telah mencapai stadium akhir, maka akan sangat berbahaya sekali.
Sampai-sampai sifat ini bisa memecah belah persatuan kaum muslimin.
e.
Hasad adalah akhlak tercela.
Orang
yang hasad mengawasi nikmat yang Allah berikan kepada orang-orang di
sekelilingnya dan berusaha menjauhkan orang lain dari orang yang
tidak sukai tersebut dengan cara merendahkan martabatnya, meremehkan
kebaikan yang telah dia lakukan dll.
f.
Hasad menghilangkan rasa syukur atas nikmat oleh-Nya
Hasad
penyebab sikap meremehkan nikmat yang ada. Maksudnya orang yang hasad
berpandangan bahwa dirinya tidak diberi nikmat. Orang yang dia
dengki-lah yang mendapatkan nikmat yang lebih besar dari pada nikmat
yang Allah berikan kepadanya. Pada saat demikian orang tersebut akan
meremehkan nikmat yang ada pada dirinya sehingga dia tidak mau
menyukuri nikmat tersebut.
OBAT
HASAD
Setelah
kita mengetahui bahaya yang di timbulkan dari penyakit hasad,
selanjutnya kita akan membahas terapi yang dapat dilakukan seorang
muslim ketika hasad timbul dalam hati.
a.
Mendiamkan serta Menyembunyikan
Jika
benih hasad telah timbul dalam hati seseorang, maka sebaiknya kita
menyembunyikan dan mendiamkan penyakit tersebut di dalam hati
sendiri. Jangalah sekali - kali mencoba untuk menampakkan di hadapan
orang lain. Karena hal tersebut selain berbahaya bagi diri sendiri
juga akan menyakitkan orang lain, bahkan akan menyulut amarah.
b.
Mendekatkan diri kepada Allah S.W.T
Apabila
hasad mulai timbul dari dalam diri kita lantas kita harus segera
mendekatkan diri kepada Allah. Sebagaimana do’a yang telah
diajarkan Allah di dalam Al Qur’an (yang artinya), “Ya Rabb Kami,
ampunilah kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu
dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami
terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau
Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hasyr : 10)
c.
Bersyukur dari apa yang telah diberikan-Nya
Allah
telah mengajarkan kita untuk ridho dengan semua yang telah Ia
tetapkan dengan firman-Nya (yang artinya), “Dia telah menciptakan
segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan
serapi-rapinya.” (QS. Al Furqan: 2 )
d.
Jadikan surga dan ridha Allah sebagai cita-cita tertinggi kita
Hal
ini dimaksudkan agar kita tidak memiliki hasad dan dengki kepada
nikmat yang dimiliki orang lain. Maka apakah lagi yang kita harapkan
seandainya kita mengetahui kenikmatan-kenikmatan yang ada di surga?
Tentu kita tidak akan lagi menginginkan kenikmatan yang dimiliki oleh
orang lain di dunia ini. Namun sedikit dari kita mengetahui hal
tersebut, sehingga kita lebih menginginkan apa yang ada di dunia ini
dan tidak menginginkan apa yang ada di surga.
Sumber:
https://buletin.muslim.or.id/tazkiyatun-nufus/bahasa-hasad-di-dalam-hati
https://muslim.or.id/243-bahaya-hasad.html
http://almanhaj.or.id/content/3134/slash/0/jangan-biarkan-hati-anda-menderita-karena-hasad/
0 comments:
Post a Comment